Yamaha APX 500ii
Gitar ini ane beli second dari seseorang di kaskus dengan
mahar 1,8juta pada tahun 2013. Jadi ceritanya waktu itu ane lagi
seneng-senengnya recording sama band akustik folk ala-ala dan sempet
nyari-nyari gitar yang cocok buat recording dan manggung. Setelah cari-cari
review, nonton youtube, dan sebagainya akhirnya ketemu ni gitar Yamaha APX
500ii yang diakui oleh banyak reviewer sebagai gitar performer, atau mungkin
maksudnya gitar yang cocok untuk manggung kali ya.
Singkat cerita ane telah memboyong si APX 500ii itu ke rumah
dan beginilah reviewnya...
First impression:
Gitar yang ane beli warnanya hitam glossy, masih mulus
banget dan mengkilap hasil dari perawatan pemilik sebelomnya yang emang menurut
pengakuannya jarang dipakai. Hal tersebut ane rasa bukan isapan jempol karena
ngeliat dari fret, neck belakang, senar yang masih bersih emang membuktikan
bahwa sejatinya gitar ini jarang dipake.
Bentuk cutaway bodynya menurut ane terlihat cantik dan
menimbulkan kesan gitar yang cocok untuk musik akustik bernuansa rock, apalagi
warnanya hitam. Kemudian dimensi body yang tipis membuat ane agak sedikit
canggung waktu memainkannya sembari dipangku karena ane biasa pakai gitar yang
body jumbo (macem Cort AD810) atau sekalian gitar listrik, tapi gitar ini
seakan ada di tengah-tengahnya, gak setipis gitar listrik, tapi juga gak setebal
gitar body jumbo. Akan tetapi kecanggungan tersebut gak berlangsung lama karena
ane segera bisa membiasakan diri dan justru terasa lebih enak memangkunya.
Sound:
Waktu di mainkan dengan cara unplug (gak pakai listrik),
gitar ini menurut ane karakternya bright banget, agak-agak garing gimana gitu,
namun emang tidak terasa seperti garingnya gitar murahan. Karakter suara
seperti ini menurut ane cocok untuk gitar lead, seperti bermain blues, atau
melodi-melodi rock mellow haha. Bassnya emang agak kurang, tapi ane sudah
mengantisipasi hal tersebut karena melihat bodynya yang emang slim.
Walaupun suara unplugnya gak semenawan itu, tapi gitar ini
ane harus akui enak dimaininnya karena bentuknya tipis jadi gak pegel kalau
dimainin lama-lama baik duduk ataupun berdiri. Telapak tangan kanan juga terasa
nyaman bergerak-gerak di fret karena necknya yang juga tipis dan empuk.
Nah, begitu gitar ini dicolok ke ampli atau disambungin ke komputer
buat direkam baru gitar ini bersinar. Asli ketika dicolok gitar ini baru bersinar.
Jangkauan suaranya luas, jadi bisa dimainin treble – mid- bassnya dengan leluasa,
membuat gitar ini versatile banget. Jadi kalau agan mau bikin rekaman suara,
menurut ane pakai satu gitar ini bisa buat isi lead dan isi rhytmnya. Tinggal
pinter-pinter aja edit karakter suara lewat software.
Karakter suara ini juga menurut ane bagus banget ketika
dipake buat manggung. Suara yang dikeluarkan di ampli panggung tingkat
kejelasannya cukup baik dan seimbang. Jadi ketika direkam hasilnya gak sember
kayak kalo manggung pakai gitar murah.
Kesimpulan
Buat agan yang doyan manggung/recording dengan cara dicolok,
ane sangat rekomendasiin gitar ini karena kemampuan elektrikalnya yang mumpuni
dengan jangkauan suara yang luas ditambah lagi harga yang cukup terjangkau.
Akan tetapi gitar ini menurut ane kurang cocok buat dimainkan unplug atau rekaman
secara akustik karena bentuknya yang tipis menghasilkan suara yang kurang kaya
jika tidak dibantu oleh perangkat elektriknya.
Pokoknya ane puas lah pakai gitar ini. Cuman akhirnya gitar
ini dijual juga karena menurut ane bentuknya terlalu sangar untuk musik yang
ane mainin haha :P.
No comments:
Post a Comment